Satu Tahun KPC, Doa di Hulu Ciliwung

Sungai Ciliwung beberapa hari terakhir ini menjadi perhatian banyak orang. Berbagai kalangan mewaspadai arus Ciliwung sebagai aktor utama penyebab banjir di wilayah Bogor dan Jakarta. Namun tidak demikian bagi Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Komunitas ini memandang Ciliwung bukan sebagai aktor yang dipersalahkan. Melainkan sebagai sesuatu yang justru harus di selamatkan dan dilestarikan.

Memperingati satu tahun kiprah KPC bersih-bersih Ciliwung di kota Bogor, pada kamis (18/2) malam lalu mereka menggelar acara ruwatan, berupa doa untuk keselamatan dan kelestarian Ciliwung. Kegiatan dilakukan di Telaga Warna yang merupakan hulu Ciliwung. Cecep Thoriq, dari Daya Masyarakat Sunda (DAMAS) bertindak sebagai pemimpin ritual acara doa. Cecep mengungkapkan bahwa Ciliwung erat kaitannya dengan sejarah Pajajaran. Setiap air Ciliwung ada batasnya dan ada ‘penguasa’. Untuk itu ruwatan ini dimaksudkan untuk mohon ijin keselamatan, mohon ijin membersihkan areal Ciliwung dan dihindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengenai ruwatan Ciliwung, Cecep mengajak masyarakat untuk melihatnya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Dimana sudah satu tahun ini KPC bisa membersihkan Ciliwung dengan dukungan masyarakat. Disamping itu juga berdoa agar masyarakat tidak menjadikan Ciliwung sebagai tempat sampah terpanjang dan enggan membuang sampah ke Ciliwung (Pamali), karena terkait dengan sejarah Pajajaran.

Leave a comment